MNews9 – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalbar, Brigjen Pol Rudy Tranggono, menyampaikan, bahwa berita bohong atau hoax (hoaks) di media sosial (Medsos) bisa menjadi ancaman harmonisasi sosial di masyarakat, bahkan lebih jauh bisa menghancurkan suatu bangsa.
“Berita bohong atau hoax itu saat ini menjadi ancaman harmonisasi sosial, bahkan bisa menghancurkan suatu bangsa, sehingga harus dihilangkan,” ungkap pria kelahiran Pontianak ini menjadi Pembicara pada Kopdar dan Deklarasi Tangkal Hoax di Media Sosial yang digelar Kalbar Informasi Group, di Hotel Neo Pontianak, pada Selasa 13 September 2022 siang.
Selain Brigjen Pol Rudy Tranggono, hadir juga sebagai Narasumber adalah Dr Netty Herawaty, Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol Untan, serta Adrianus MPd selaku Founder Kalbar Informasi, yang dipandu oleh Aswandi, mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak.
Sejumlah media seperti LKBN ANTARA, Harian Berkat Network, Jurnalis.co.id, Warta Pontianak, Akcaya News, Triggernetmedia.com, NusantaraNews, Nusantara Voia, serta organisasi kepemudaan dan mahasiswa, juga menghadiri Kopdar dan Deklarasi Tangkal Hoax di Media Sosial ini.
Lebih lanjut, Brigjen Pol Rudy Tranggono yang juga mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Utara dan Bangka Belitung ini berharap, jangan ada yang menggunakan politik identitas, terutama menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang.
“Peristiwa kerusuhan di Kalbar cukup menjadi pelajaran bagi kita, bagaimana sekarang kita harus tetap menjaga keharmonisan di masyarakat, sehingga Kalbar bisa membangun dan lebih maju kedepannya,” ucapnya.
Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol Untan, Dr Netty Herawaty, memaparkan, bahwa berdasarkan data, penduduk Indonesia termasuk menjadi pengguna medsos terbesar di dunia. Indonesia juga bahkan menjadi produsen hoax.
“Saya masih melakukan pengamatan, apakah hoax menjadi bagian dari protes, sehingga produksi hoax termasuk banyak di Indonesia. Harus dicari akar masalahnya,” ungkapnya.