MNEWS9 – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 ini melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Lapangan Tembak senilai empat koma enam miliar rupiah lebih, dari pagu anggaran sebesar lima miliar rupiah.
Bagaimana pendapat Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kalimantan Barat Periode 2021-2025, Dr Masyhudi SH MH, yang juga Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat terkait pembangunan lapangan tembak tersebut ? Berikut ini kutipan wawancara dengan Dr Masyhudi SH MH yang dilaksanakan pada Senin, 24 Oktober 2022 di kantor Kejati Kalbar :
Bagaimana Bapak bisa menjadi pengurus Perbakin Kalbar ?
Saya sebelum masuk ke sini (Kalbar), saya memang pencinta menembak. Saya memegang pistol itu sudah berpuluh-puluh tahun. Kemudian dalam perjalannya, kejaksaan itu dipersenjatai, terutama para pimpinan, terus pejabat struktural yang kira-kira menghadapi hal-hal yang sifatnya berbahaya dari keselamatan sendiri dan keluarga. Biasanya juga jaksa-jaksa yang memegang perkara gede-gede (besar) seperti terorisme, intel dan penyelidikan.
Biasanya juga latihannya di mana-mana, karena kita belum punya wadah yang memadai seperti di Senayan Jakarta, biasanya kita sarankan bergabung dengan TNI atau Polri, karena semakin banyak terus kita sepakat untuk membentuk suatu perkumpulan menembak, saya jadi ketua umumnya, Adhyaksa Shooting Club. Terus saya ke sini, setelah melewati Munasprov saya terpilih menjadi ketua umum menggantikan Pak Edi Wali Kota Pontianak, dilantik oleh Ketua Umum PB Perbakin Letjen TNI Joni Supriyanto, Kabais waktu itu.
Ternyata perkumpulan menembak di seluruh Kalbar banyak, termasuk anak SMA dan Pemuda. Setelah melakukan pertemuan kita punya kendala ternyata tidak mempunyai sarana dan prasana, termasuk pistol.
Sementara event-event kejuaraan menembak nasional maupun daerah tidak berhenti, termasuk PON di Papua. Nah waktu itu PON di Papua kita langsung berprestasi dapat juara perunggu dan terus intensif latihan di SPN, termasuk di kejaksaan, jadi kalau tidak ada wadah berbahaya, di Kejaksanaan hanya ada tiga lajur, 21 meter, bisa untuk sasaran.
Perbakin juga latihan untuk wasit, latihan untuk sertifikasi, psikotes, maupun latihan untuk sasaran maupun reaksi, nah terus kemudian melihat GOR Pangsuma itu tidak mudah pemerintah provinsi menertibkan, karena tidak berfungsi dengan optimal, banyak orang jualan. Kita diskusi bersama Gubernur, kejaksaan mempunyai jaksa pengacara negara menertibkan untuk kepentingan yang lebih besar, mereka ok dan bisa mandiri.
GOR mau ditata ulang untuk wisata olahraga, terutama untuk cabang-cabang olahraga bisa di situ, karena beberapa tahun belakangan prestasi olahraga Kalimantan Barat agak menurun, sehingga didorong supaya mereka berprestasi, yang bisa berbicara di tingkat regional, nasional maupun internasional, termasuk menembak. Ada 21 kelas yang dipertandingkan, sehingga membuat menembak lebih bagus (ada peluang lebih besar).
GOR akan direnovasi, bukan hanya menembak, nah tentang Perbakin (lapangan tembak) yang sekarang akan dibangun menurut saya penting, sebetulnya lima milyar itu kurang. Kalau ada rencana 25 milyar lebih bagus, tapi sesuai kemampuan daerah. Suatu daerah bisa dikatakan berkembang kalau olahraganya berprestasi, keamanan dan ekonominya terjaga.
Prospeknya di sini bagus sekali, bisa kita lihat nanti untuk event internasional yang akan datang Insya Allah akan lebih bagus dan antusiasme, itu bukan olahraga yang prestise hanya orang-orang tertentu. Semenjak saya menjadi ketua umum tuh bagus, kabupaten-kota berlomba-lomba membangun sarana dan prasarana, apa ada orangnya ? banyak sekali. Nah ini kalau tidak ditampung berbahaya.
Ini untuk keselamatan, kenyamanan dan supaya mereka tidak mengganggu ketertiban umum, selama ini latihan di Paskhas, sehingga waktunya tidak bisa atur sendiri, supaya lebih bagus lagi untuk mencetak atlet lebih berprestasi.
Pembangunan lapangan tembak itu usulan Perbakin ?
Bukan. Jadi sebenarnya dengan kontribusi Ketua Perbakin, Gubernur melihat setiap acara serta memandang penting dan perlu, sehingga gayung bersambut, memang shotter membutuhkan, sesuai kemampuan daerah. Perbakin harus diperkuat, tidak hanya TNI dan Polri, sehingga keberadaan negara yang disegani, dihormati, apalagi kondisi Kalimantan Barat yang berbatasan dengan negara tetangga, yang pada akhirnya selain prestasi, juga bisa untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.