Oleh: Tommy Tri Handoko
MNEWS9-Momen bersejarah hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah yang diperingati setiap 1 Muharram atau dikenal dengan tahun baru Hijriyah, hendaknya memberikan semangat kepada rakyat untuk bersama sama melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Hijrah harus dimaknai sebagai proses perubahan dari kondisi kehidupan yang gelap menuju peradaban yang terang dan mencerahkan. Baik dalam konteks kehidupan pribadi maupun kemasyarakatan dan kebangsaan.
Bahwa dalam berhijrah, Rasulullah SAW lebih dulu membangun persaudaraan. Bukan kamuflase, tapi persaudaraan yang hakiki.
Langkah pertama yang dilakukan Muhammad SAW adalah *Langkah Persatuan*, yakni mempersaudarakan kaum Muhajirin yang datang dari Makkah yang ahli perdagangan dan Kaum Ansor penduduk asli Yatsrib (Madinah) yang ahli pertanian. Kedua, mengganti nama Yatsrib menjadi Madinah Al Munawwarah yang bermakna Kota yang terang benderang. Ketiga membentuk konstitusi Madinah dengan kesepakatan seluruh suku-suku di Madinah, yakni Suku Quraisy, Aus, Khazraj, dan empat suku Yahudi: Bani Nadhir, Musthaliq, Quraizhah, dan Qainuqa. Perjanjian ini dikenal dengan Piagam Madinah. Sebuah konstitusi pertama yang terbentuk dari masyarakat yang plural.
Bangsa-bangsa di Eropa turut mengilhami momen hijrah. Ini tentang Sejarah Persatuan Uni Eropa.
Direntang tahun 1910-1920 hingga rentang 1940an, Bangsa-bangsa di Eropa ini saling berperang. Mereka bermusuhan, saling membunuh pada Perang Dunia 1 (PD1) dan Perang Dunia 2 (PD2) yang memakan korban hingga 60jt manusia.
Tetapi mereka kemudian berfikir tentang masa depan, bahwa perpecahan itu sangat menghancurkan. Mereka mulai mengevaluasi diri, mereka membuat persatuan, membuat perserikatan, dan juga koalisi pengusaha steel (baja) dan coal (batu bara).
Asosiasi bisnis itu berkembang menjadi persatuan budaya, persatuan politik, sehinga mereka menciptakan satu sistem yang bernama European Union dengan satu mata uang yang disepakati yaitu Euro dan juga visa bersama Schengen.