Mometum Persatuan untuk Kemajuan Peradaban

  • Bagikan
Tommy Tri Handoko

Ini pelajaran bahwa siapapun yang pernah melakukan kesalahan akibat perpecahan saatnya mengevaluasi diri. Karena persatuan adalah basis dari kemajuan, tapi ketika persatuan mulai hilang sebagaimana mereka alami hari ini, mereka mulai melakukan kesalahan baru, yaitu negara-negara Eropa keluar, ikatannya mulai berkurang, retak, pada akhirnya kekuatan Uni Eropa itu sedang *Decline*, gara-gara perpecahan.

Bansa kita Indonesia juga punya sejarah *Momen Persatuan* yang fundamental, yakni Momen Sumpah Pemuda dan Momen penyepakatan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara serta menetapkan UUD 1945. Implementasinya, persatuan lebih diutamakan daripada perpecahan.

Walhasil hijrah merupakan momentum persatuan, sebagaimana Rasulullah saw mempersatukan masyarakat Madinah yang berbeda etnik dan agama dalam sebuah konsensus yang disebut Piagam Madinah. Rasul SAW berhasil membangun masyarakat Madinah yang berbeda-beda dalam sebuah negara untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam bahasa kita kini: Bhineka Tunggal Ika.

Semangat hijrah juga merupakan semangat membangun peradaban. Peradaban dalam bahasa Arab diungkapkan dengan “tamaddun”, “madaniyah”. Istilah ini berasal dari kata madinah. Ketika Rasulullah SAW mengganti nama Yatsrib dengan Madinah, tentu beliau memiliki maksud, yakni bahwa Rasulullah SAW ingin membangun sebuah peradaban.

Pelajaran bagi kita semua, perpecahan bagi bangsa manapun, bagi peradaban manapun adalah awal dari kehancuran.

Selamat tahun baru Hijriah 1445 H.

Mari jadikan hijrah sebagai momentum persatuan dan spirit untuk kemajuan peradaban.

Penulis: Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Pontianak

 

  • Bagikan